JAKARTA, MINGGU 23 Maret 2008 - Sebuah reuni SMA biasanya penuh dengan kegembiraan
dan ekspresi kerinduan antarteman. Tapi reuni akbar SMA 24 Jakarta
angkatan 1967-2007 yang dirancang sebagai ajang temu kangen antaralumnus
tahun-tahun tersebut berubah suasana.
Pasalnya salah satu
alumnusnya yang hadir adalah seorang figur penting di negara ini, yakni
Ani Yudhoyono. Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung Perusahaan
Listrik Negara (PLN), Jakarta, Minggu itu, baru dimulai setelah semua
peserta reuni duduk rapi di dalam auditorium dan baru resmi dibuka
setelah kedatangan Ani pada pukul 09.05 WIB.
Peserta reuni yang diminta berdiri saat Ani Yudhoyono memasuki ruangan, menyambut kedatangan Ibu Negara yang mengenakan setelan kebaya dan kain coklat itu dengan gemuruh tepuk tangan.
Setelah Ani sampai di jejeran kursi terdepan, hadirin tidak dipersilakan duduk kembali, melainkan pembawa acara meminta mereka untuk menyanyikan Indonesia Raya.
Lagu kebangsaan itu pun berkumandang dari mulut sekitar 1000 alumnus yang mayoritas mengenakan pakaian batik dan kebaya itu. Seperti acara-acara resmi kenegaraan, usai lagu kebangsaan dinyanyikan, acara dilanjutkan dengan sambutan demi sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia Reuni Akbar SMA 24 Jakarta dari angkatan ’69, Nanang Komara. Menurut Anang, tema reuni yang baru pertama kali diselenggarakan itu adalah "Alumni 24 Peduli", yang menekankan agar pertemuan yang mempertemukan 40 angkatan di SMA 24 Jakarta itu dapat menjadi ajang untuk peduli terhadap sesama.
Penyampai sambutan berlanjut. Secara berurutan dimulai oleh Kepala SMA 24, kemudian perwakilan guru, perwakilan alumni yang seharusnya disampaikan oleh Ani Yudhoyono, lulusan tahun 1971 dari sekolah di kawasan Senayan ,Jakarta, itu.
Peserta reuni yang diminta berdiri saat Ani Yudhoyono memasuki ruangan, menyambut kedatangan Ibu Negara yang mengenakan setelan kebaya dan kain coklat itu dengan gemuruh tepuk tangan.
Setelah Ani sampai di jejeran kursi terdepan, hadirin tidak dipersilakan duduk kembali, melainkan pembawa acara meminta mereka untuk menyanyikan Indonesia Raya.
Lagu kebangsaan itu pun berkumandang dari mulut sekitar 1000 alumnus yang mayoritas mengenakan pakaian batik dan kebaya itu. Seperti acara-acara resmi kenegaraan, usai lagu kebangsaan dinyanyikan, acara dilanjutkan dengan sambutan demi sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia Reuni Akbar SMA 24 Jakarta dari angkatan ’69, Nanang Komara. Menurut Anang, tema reuni yang baru pertama kali diselenggarakan itu adalah "Alumni 24 Peduli", yang menekankan agar pertemuan yang mempertemukan 40 angkatan di SMA 24 Jakarta itu dapat menjadi ajang untuk peduli terhadap sesama.
Penyampai sambutan berlanjut. Secara berurutan dimulai oleh Kepala SMA 24, kemudian perwakilan guru, perwakilan alumni yang seharusnya disampaikan oleh Ani Yudhoyono, lulusan tahun 1971 dari sekolah di kawasan Senayan ,Jakarta, itu.
Dengan alasan baru kembali dari mendampingi Presiden dalam lawatan ke
mancanegara selama 10 hari, Ani urung memberikan sambutan dan digantikan
oleh adiknya, Mastuti Rahayu, yang juga alumni SMA 24 dan berusia satu
tahun lebih muda darinya.
Mastuti dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan Ani Yudhoyono. Setidaknya ada tiga pesan Ibu Negara yang disampaikan melalui Mastuti. Di antaranya pesan yang kini sedang menjadi trend pemerintah, yaitu mengimbau gerakan tanam pohon untuk memerangi efek pemanasan global.
Menyambut tema reuni, Ani pun dalam pesannya menyampaikan agar para alumni SMA 24 selalu peduli terhadap sesama, dan agar para alumni cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan masyarakat terdekat yang sedang mengalami kesulitan.
Usai sambutan demi sambutan, panitia reuni menyediakan sesi atribut khusus bagi Ani melalui "slide show" di panggung yang menggambarkan kegiatan-kegiatan pemilik nama Kristiani Herawati itu sebagai Ibu Negara.
Alumni SMA 24 pun menyampaikan kebanggaannya memiliki alumni seperti Ani yang terlihat cerah sepanjang acara. Kebanggaan itulah yang antara lain membuat mereka rela menghadiri acara temu kangen yang dikelilingi anggota Pasukan Pengamanan Presiden, polisi, dan pemeriksaan pengamanan yang ketat.
Mastuti dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan Ani Yudhoyono. Setidaknya ada tiga pesan Ibu Negara yang disampaikan melalui Mastuti. Di antaranya pesan yang kini sedang menjadi trend pemerintah, yaitu mengimbau gerakan tanam pohon untuk memerangi efek pemanasan global.
Menyambut tema reuni, Ani pun dalam pesannya menyampaikan agar para alumni SMA 24 selalu peduli terhadap sesama, dan agar para alumni cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan masyarakat terdekat yang sedang mengalami kesulitan.
Usai sambutan demi sambutan, panitia reuni menyediakan sesi atribut khusus bagi Ani melalui "slide show" di panggung yang menggambarkan kegiatan-kegiatan pemilik nama Kristiani Herawati itu sebagai Ibu Negara.
Alumni SMA 24 pun menyampaikan kebanggaannya memiliki alumni seperti Ani yang terlihat cerah sepanjang acara. Kebanggaan itulah yang antara lain membuat mereka rela menghadiri acara temu kangen yang dikelilingi anggota Pasukan Pengamanan Presiden, polisi, dan pemeriksaan pengamanan yang ketat.
sumber berita
angkatan79
foto foto reuni lainya
Wah asyik reunian, ingin juga ngadakan,...
BalasHapusKalau di campur dengan batik tulis itu lebih bagus dan lebih mahal tentunya..
Salam sukses by pengrajin batik, batik tulis madura , batik madura eksklusif memang asli batik madura, , langsung dari pengrajin batik